Kenapa kelinci jadi lambing play boy
Play boy melekat pada kelinci, kenapa ?
Bermula dengan warung sate kelinci Fadloil dijalan Ratna Bekasi yang jadi trennya penggemar sate kelinci, sebenarnya menu ini adalah menu susulan setelah sate kambing berjalan beberapa waktu. Kebutuhan pasokan sempat membuat pengumpul di Lembang kehabisan stok, kemudian mendatangkan dari Garut, Pengalenga, Ciwidey dan daerah lain, akhirnya tumpes tinggal yang sakit, catat, atau kecil dan kurus. Sumber pasokan sampai kecipanas yang akhirnya mengalami hal yang sama. Duh kelinci membuat warungku tutup sampai saat ini.
Kini kami kembali, kelinci mulai terbit lagi kontak kami 021 8477583 kelinci segera tersaji.
Kami ingin berbagi cerita dari pengalaman mengasuh kelinci.
Sifat individual kelinci mempersulit manusia beternak secara masal, tapi kebutuhan akan kelinci sehat mewajibkan kami untuk mencoba mensikapi tingkah polahnya yang aneh. Kebutuhan kelinci untuk suplai warung tak sepadan denga kandang sel yang tersedia, Stok kandang mencapai 800 ekor dengan tempat sangat terbatas maka dilakukanlah beberapa uji coba sambil mengamati kejadian apa yang akan terjadi.
Jika Kellinci Terkumpul Dalan Satu Koloni
Pertama kali semua kelinci di tempatkan dalam satu kandang besar tanpa melakukan seleksi jantan-betinanya dan mulailah kejadian yang mesti terjadi. Setiap jantan aktif mendapatkan betina dengan cara mengendus-endus dan setelah didapat segera dilakukan perkawinan tanpa basa-basi, berulang-ulang tanpa lelah dari satu betina kebetina lain berganti ganti, ada yang sukses dikawini dan ada yang gagal. Sebagian betina menolak dengan cara menyingkir tapi yang menyingkir ini yang menjadikan pejantan penasaran dan segera mengejar sampai dapat, diendus-endus sebagai bahasa rayuannya, kemudian segera dikawini walaupun terkadang tanpa hasil, hal ini tetap dilakukan hingga kepayahan dan bosan. Prosesi sulit seperti ini terjadi dengan membiarkan disebelahnya ada betina yang sudah sangat ngebet minta dikawini dengan menunjukkan tingkah dengan menunggangi betina lain atau bahkan pejantan lain yang sudah kecapaian, baru pindah kebetina lain jika perkawinan berkali-kali gagal dan sudah bosan.
Apa Yang Terjadi Bila Pejantan Mengendus Pejantan Lain ?
Ada yang aneh dari kelakuan kelinci yang dipelihara dengan pola ini.
Kondisi seperti diatas dilakukan pejantan sepanjang waktu selama tenaganya masih ada, istirahat sebentar mulai lagi, makan sebentar mulai lagi dan yang tragis ketika salah endus, jantan mengendus jantan lainnya, maka terjadilah perkelahian, setiap pejantan berusaha merusak alat kelamin pejantan lain tanpa ampun, sampai luka berdarah-darah, gigit-mengginggit robek-merobek, tak hanya bagian kelamin, bagian muka tak kalah seramnya, luka sobekan kemana-mana, darah bercecer kemana-mana dan yang super tragis adalah sifat kebinatangan yang tanpa ampun, sesuai kata Darwin (yang mengaku keturunan monyet) “siapa yang menang dialah yang tetap hidup”. Pertempuran akan berlangsung terus sampai salah satu pejantan kalah yang ditandai dengan lari tunggang-langgang, karena kandang ukurannya sempit maka pengejaran dan pertarungan terus berlangsung yang terus dijadikan bulan-bulanan pejantan pemenang, bukan itu saja setiap betina yang dilewati pejantan kalah secara reflek ikut melakukan pengeroyokan membantu pejantan yang menang dengan menggigit pejantan yang kalah beramai-ramai, terkadang dengan menggibaskan gigitannya, saling menarik sehingga lukanya semakin parah dan akhirnya mempercepat proses kematian. Pertempuran ini terjadi sangat cepat.
Satu Kandang Koloni Tanpa Pejantan ?
Untuk menghindari perkelahian seperti diatas maka kami coba kandang koloni hanya diisi kelinci betina saja, apa yang terjadi ?
Yang terjadi lebih parah dari yang dibayangkan, kelinci yang birahi spontan menjadi lesbi, menunggangi kelinci betina yang lain, kerena merasa terusik tak jarang sesama betina terjadi pertengkaran yang berakhir saling gigit dan melukai kelamin lawannya dan ini bisa menjadi perkelahian masal jika yang birahi jumlahnya banyak, antara yang birahi dengan yang birahi atau yang lagi birahi dengan yang lagi hamil atau masa tunda. Perkelahian acak menjadikan semua kena getahnya setiap indifidu jadi lawan individu lainnya tak ada ketentraman dan semua terusik, tak nyaman makan dan jadi kurus merata.
Bagaiman parahnya bila satu koloni jantan semua ? Hmm pasti runyammmm.
Satu Pejantan Diantara 25 Betina, Apa Jadinya ?
Keterbatasan kandang baterai menjadikan kandang koloni sebagai satu-satunya solusi, kejadian tragis satu kandang koloni dengan pejantan lebih dari satu menjadi pelajaran sehingga memberikan pejantan tunggal menjadi solusi, apa yang terjadi kemudian ?, Pejantan mati, atau dalam kondisi sangat loyo kurus kering, hanya dalam waktu 5 hari, kawin adalah pekerjaan kelinci jantan yang seolah jadi kewajiban tanpa henti, tak boleh ada kelinci betina birahi yang terlewatkan untuk dikawini, seandainya semua betina sukses terkawinipun masih saja menggoda selama masih punya tenaga, yang tak lagi birahi jadi sasaran untuk bisa dikawini, demikian terus-menerus dilakukan sang pejantan sampai akhirnya tak berdaya loyo, kurus dan hasilnya mati itu.
Ketika kandang tetap harus demikian adanya, maka koloni betina dengan populasi 25 ekor harus tersedia satu pejantan super yang selalu disediakan dengan cara mengganti setiap 2 hari sekali dan masa istirahat dikandang sel minimal 5 hari. Dasar play boy !
Kelinci Sangat Cemburu ?
Kesulitan mengawinkan kalinci menjadi pelik ketika jumlah indukan sudah mencapai ratusan. Menurut agenda kerja beberapa kelinci indukan sudah jadwalnya kawin tapi dari beberapa ekor betina hanya sedikit yang sukses kawinnya, hal ini sangat merepotkan, maka diambil inisiatif dengan mencampur betina dikandang pejantan beberapa hari lamanya.
Terjadi hal aneh yang sangat mengejutkan ketika betina yang berdampingan beberapa hari dengan pejantan katakan pejantan A, kita kawinkan dengan pejantan lain yang masih segar dan sendirian katakana Pejantan B, proses perkawinan dengan pejantan B berlangsung cepat berhasil dengan sempurna. Setelah prosesi ini betina yang sudah sukses kawin dengan pejantan B kita kembalikan ke pejantan A sebagai pasangan sebelumnya, maka pejantan A langsung menciummi kelamin pasangannya dan secara spontan menyerang sibetina pasangannya tanpa ampun menggigit, melukai dengan sangat serius dan anehnya sibetina tidak membalas. Ih cemburu buta rupanya.
Setiap pejantan dalam kandang sel ketika disodori betina langsung mengawini, tapi keberhasilan perkawinan ini sangat tergantung sang betina, jika sibetina suka maka dia mempermudah proses pekawinan dengan mengangkat bokongnya, tapi jika tak suka maka posisi menemplkan bokongnya kelantai membuat pejantan tak berkutik dan perkawinan tak pernah sukses.
Ledakan Kecemburuan pejantan A yang tak berhasil kawin walaupun bercampur beberapa hari muncul ketika mencium pasangannya berhasil dikawini pejantan B. barang kali begitu bunyi hatinya.
Kesimpulan sementara :
Jadi play boy adalah :
• Kerjanya utamanya kawin
• Doyan dengan semua betina tanpa pandang bulu
• Tak mau berbagi betina walupun punya berlebih tak mampu melayani
• Bertengkar hanya karena urusan betina
• Doyan dengan pasangan pihak lain, tapi
• Cemburu bila pasangannya diusik pejantan lain
• Tidak punya perikemanusiaan
Senin, 07 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)